BP Taskin Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Pertanian dan Pengentasan Kemiskinan

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mendorong pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif, terutama di sektor pertanian.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko bersama petani menanam jagung di lahan tidur milik Kelompok Tani Kasturi, Kota Jambi. (Dok. Ist)

Faktanatuna.id, NASIONAL – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mendorong pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif, terutama di sektor pertanian. Langkah ini dinilai efektif untuk mendukung pengentasan kemiskinan di berbagai daerah.

Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa lahan tidur bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, tidak hanya petani tradisional.

“Lahan tidur sangat bagus untuk dimanfaatkan, bahkan oleh warga yang bukan petani tradisional,” ujarnya saat menghadiri pelantikan pengurus Tani Merdeka di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Sabtu (9/8).

Pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Jambi diharapkan memperkuat solidaritas petani, memperjuangkan kedaulatan pangan, dan membangun kemandirian ekonomi berbasis agraria.

Pertanian Modern dan Kolaborasi Lintas Sektor

Budiman menjelaskan, program BP Taskin fokus pada pemberdayaan masyarakat miskin melalui pemanfaatan lahan tidur dan penerapan pertanian modern. Pihaknya juga mengembangkan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.

“Kami mendorong pertanian modern sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan, dan masyarakat harus dilibatkan,” jelasnya.

Strategi pemerintah mencakup proyek berbasis pertanian di wilayah miskin. Petani lokal didorong memanfaatkan lahan sebagai sumber pangan sehari-hari sekaligus peluang ekspor.

Sebagai wujud dukungan, Budiman bersama rombongan ikut menanam jagung perdana bersama Kelompok Tani Kasturi di Kota Jambi.

Tani Merdeka Kawal Program dan Advokasi Petani

Ketua DPP Tani Merdeka, Don Muzakkir, menegaskan peran penting organisasinya.

“Tugas Tani Merdeka Jambi adalah mengawasi program pemerintah dan mengadvokasi petani yang belum terjangkau,” ujarnya.

Ia menambahkan, petani masih menghadapi kendala seperti distribusi pupuk yang belum merata.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian menyumbang sekitar 31,2 persen terhadap PDRB Provinsi Jambi. Dengan potensi lahan yang besar, pengembangan lahan tidur menjadi langkah strategis untuk ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan.