Faktanatuna.id, TEKNO – Apple baru saja melaporkan hasil keuangan kuartal keempat (Q4) yang sangat kuat. Total pendapatan perusahaan tercatat mencapai $102,5 miliar. Menyusul laporan sukses ini, CEO Apple, Tim Cook, berbicara kepada CNBC mengenai kinerja perusahaan dan fokus mereka ke depan.
Dalam wawancara tersebut, Tim Cook mengungkapkan optimisme tinggi terhadap periode liburan yang akan datang. Apple memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang solid untuk kuartal Desember (Q1 fiskal perusahaan). Estimasi kenaikan diproyeksikan antara 10% hingga 12%.
Namun, di balik angka Laporan Keuangan Apple Q4 yang kuat, Cook mengakui adanya tantangan signifikan di sisi produksi. Ia mengkonfirmasi bahwa perusahaan saat ini sedang menghadapi kendala pasokan (supply constraints) untuk beberapa model dari seri iPhone 17 yang baru diluncurkan dan bahkan seri iPhone 16 dari tahun lalu.
Rencana AI dan Siri Terbaru Akan Rilis 2026
Topik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi salah satu fokus utama dalam wawancara. Tim Cook akhirnya memberikan konfirmasi penting. Apple berencana untuk merilis versi Siri yang telah dirombak total dan ditenagai AI pada tahun depan.
Peluncuran Siri Berbasis AI Rilis 2026 ini telah lama ditunggu-tunggu setelah mengalami beberapa kali penundaan. Rumor terbaru di industri menyebutkan bahwa peluncuran tersebut kemungkinan akan dilakukan pada bulan Maret 2026. Cook juga mengkonfirmasi niat Apple untuk menjalin lebih banyak kemitraan dengan penyedia AI. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan Apple Intelligence di luar kesepakatan yang telah dibuat dengan OpenAI pada tahun 2024.
Dampak Tarif Perdagangan
Masalah tarif perdagangan juga menjadi topik hangat yang dibahas. Tim Cook tidak menampik bahwa tarif telah memberikan dampak finansial pada perusahaan.
Ia mengkonfirmasi bahwa Apple menanggung biaya tambahan sebesar $1,1 miliar selama kuartal September akibat tarif tersebut. Lebih lanjut, Apple memperkirakan biaya tarif ini akan sedikit meningkat pada kuartal Desember. Perusahaan mengantisipasi biaya tambahan sebesar $1,4 miliar pada kuartal yang mencakup musim liburan. Meskipun demikian, proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan tetap tinggi, menunjukkan fundamental bisnis yang kokoh.
(*Drw)












