Insiden Serius! Israel Tembaki UNIFIL di Lebanon Selatan, Pelanggaran Resolusi PBB 1701

Israel Tembaki UNIFIL di Lebanon Selatan, Melanggar Resolusi
Israel Gempur Qatar, Dunia Kecam Serangan Udara Terbaru/(ilustrasi/@pixabay)

Faktanatuna.id, INTERNASIONAL – Pasukan militer Israel dilaporkan menembaki personel penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Insiden ini terjadi di wilayah Lebanon selatan pada Minggu (16/11/2025). Peristiwa tersebut berlangsung di daerah El Hamames, dekat perbatasan Israel. Tentara Israel awalnya mencurigai dua orang di lokasi sebagai target.

Menurut laporan resmi dari UNIFIL, tembakan dilepaskan dari tank Merkava Israel. Tembakan tersebut disertai dengan tembakan senapan mesin berat. Beruntungnya, tembakan tersebut mendarat hanya sekitar lima meter dari posisi para personel UNIFIL. Tiga puluh menit kemudian, pasukan PBB berhasil meninggalkan lokasi dengan selamat setelah tank Israel mundur. Israel beralasan penembakan ini disebabkan oleh kondisi cuaca buruk. Cuaca buruk membuat mereka salah mengira pasukan UNIFIL sebagai musuh. Namun, insiden Israel Tembaki UNIFIL ini tetap dianggap serius.

Pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701

UNIFIL menyatakan bahwa insiden penembakan ini merupakan Pelanggaran Resolusi PBB 1701 yang serius. Resolusi tersebut merupakan dasar dari gencatan senjata yang mengakhiri konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah pada tahun 2006. Selain itu, resolusi ini menjadi fondasi bagi gencatan senjata yang berlaku sejak November 2024.

Pihak UNIFIL mendesak militer Israel untuk segera menghentikan semua bentuk perilaku agresif. Permintaan ini mencakup penghentian serangan terhadap atau di dekat personel penjaga perdamaian. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran besar. Insiden ini menunjukkan kurangnya kehati-hatian Israel di zona konflik sensitif.

Pola Insiden Serupa yang Berulang

Penembakan ini bukan insiden pertama. Sebelumnya, UNIFIL juga melaporkan insiden serupa. Pada September 2025, sebuah drone milik Israel telah menjatuhkan empat granat di dekat area pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan. Salah satu granat tersebut bahkan mendarat hanya 20 meter dari personel dan kendaraan PBB.

Serangkaian insiden ini menunjukkan pola tindakan yang berisiko tinggi di zona konflik. Tindakan ini membahayakan keselamatan misi perdamaian internasional. UNIFIL terus berupaya menjaga stabilitas di sepanjang Blue Line. Namun, insiden berulang ini mengancam mandat mereka. Pelanggaran Resolusi PBB 1701 yang dilakukan Israel semakin menyulitkan upaya tersebut. UNIFIL bertekad menjaga keselamatan pasukannya di tengah meningkatnya ketegangan.

PBB akan melanjutkan penyelidikan mendalam atas insiden ini. Tujuannya adalah untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah terulangnya insiden yang membahayakan personel perdamaian di masa depan. Serangan terhadap pasukan perdamaian PBB merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

(*Drw)