Faktanatuna.id, NASIONAL – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi memulai tahapan konstruksi infrastruktur strategis di Kalimantan Selatan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak dan nota kesepakatan proyek Jembatan Pulau Kalimantan Pulau Laut yang bertujuan memperkuat konektivitas antarwilayah.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Roy Rizali Anwar, menyatakan bahwa proyek ini dirancang sebagai infrastruktur kunci untuk melengkapi sistem transportasi darat. “Kesepakatan ini memperkuat kolaborasi lintas instansi dalam pembangunan jembatan agar pelaksanaan konstruksi berjalan profesional dan akuntabel,” ujar Roy di Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Hutama Karya Pimpin Konsorsium Pembangunan
Dalam pelaksanaannya, PT Hutama Karya (Persero) dipercaya sebagai pemimpin konsorsium melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO). Peran Hutama Karya Kalimantan Selatan dalam proyek ini mencerminkan kapabilitas perusahaan dalam menangani infrastruktur berskala besar.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur sebagai pengungkit ekonomi. “Kami berkomitmen mengutamakan ketepatan mutu, waktu, dan aspek keselamatan untuk mendukung pemerataan pembangunan nasional,” kata Mardiansyah.
Spesifikasi Teknis dan Teknologi BIM
Secara teknis, Jembatan Pulau Kalimantan Pulau Laut ini akan memiliki spesifikasi yang mumpuni:
-
Panjang Total: Lebih dari 1.000 meter.
-
Tipe Struktur: Cable stayed dengan bentang utama 500 meter.
-
Pylon: Dua menara setinggi kurang lebih 100 meter menggunakan beton mutu tinggi.
-
Teknologi: Menerapkan Building Information Modeling (BIM) untuk efisiensi perencanaan dan pengendalian konstruksi.
Kehadiran jembatan ini diharapkan memberikan dampak signifikan, mulai dari percepatan distribusi logistik hingga menarik investasi baru di Kalimantan Selatan.
(*Drw)












