Kabar Duka: Kepala BPBD Belu Fransiskus Xaverius Asten Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang

Kepala BPBD Belu Meninggal, Jenazah Ditemukan di Dasar Jurang
Misteri Kematian Kalaksa BPBD Belu: Pamit Beli Rokok, Ditemukan Tewas di Jurang/(pixabay)

Faktanatuna.id, NASIONAL – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Belu, Fransiskus Xaverius Asten, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dasar jurang pada Minggu (9/11/2025).

Penemuan ini mengakhiri pencarian setelah korban dilaporkan tidak kembali ke rumah selama dua hari. Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Rio Penggabean, mengonfirmasi penemuan jenazah tersebut. Penemuan Jenazah Fransiskus Xaverius Asten pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Hubertus Lau di jurang Sabanese, Jalan Trans Timor kilometer 6, Desa Fatuketi, sekitar pukul 10.00 WITA. Lokasi penemuan segera menarik perhatian pihak berwajib dan warga setempat yang membantu proses evakuasi.

Kronologi Hilangnya Korban Sejak Jumat Malam

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari pihak keluarga, Fransiskus telah meninggalkan rumahnya di Jalan Pemuda, Kelurahan Tulamalae, sejak Jumat malam (7/11). “Berdasarkan keterangan keluarga, korban pergi meninggalkan rumahnya untuk membeli rokok,” ujar Rio, seperti dilansir detikBali.

Korban dilaporkan pamit dari rumah sekitar pukul 18.55 WITA. Namun, setelah pamit untuk membeli rokok tersebut, Fransiskus tidak pernah kembali lagi ke rumah. Pihak keluarga yang cemas akhirnya melaporkan hilangnya korban, yang baru ditemukan dua hari kemudian dalam kondisi tragis.

Penyebab Kematian Masih Dalam Penyelidikan Polisi

Hingga kini, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan rinci mengenai penyebab pasti kematian Fransiskus. AKP Rio Penggabean menegaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam.

Pihak Polres Belu juga berencana untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban guna mengetahui penyebab kematian secara ilmiah dan memastikan tidak ada unsur kejahatan. “Masih dalam penyelidikan. Akan dilakukan autopsi secepatnya, tetapi kami masih berkoordinasi dengan Polda NTT,” tutup Rio. Pihak berwenang masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi di lokasi kejadian.

(*Drw)